NOe HEnnY

Senin, 28 Januari 2013

NEBULA DAN ASAL USUL BINTANG




Nebula (Latin: "kabut"; pl. nebulae atau nebulæ, dengan ligatur) adalah awan antarbintang yang terdiri dari debu, gas, dan plasma. Awalnya nebula adalah nama umum yang diberikan untuk semua obyek astronomi yang membentang, termasuk galaksi di luar Bima Sakti (beberapa contoh dari penggunaan lama masih bertahan; sebagai contoh, Galaksi Andromeda kadang-kadang merujuk pada Nebula Andromeda).


Hipotesis Nebula
Hipotesis nebula pertama kali dikemukakan oleh Emanuel Swedenborg (1688-1772) tahun 1734 dan disempurnakan oleh Immanuel Kant (1724-1804) pada tahun1775. Hipotesis serupa juga dikembangkan oleh Pierre Marquis de Laplace secara independen pada tahun 1796. Hipotesis ini, yang lebih dikenal dengan Hipotesis Nebula Kant-Laplace, menyebutkan bahwa pada tahap awal, Tata Surya masih berupa kabut raksasa.

Kabut ini terbentuk dari debu, es, dan gas yang disebut nebula, dan unsur gas yang sebagian besar hidrogen. Gaya gravitasi yang dimilikinya menyebabkan kabut itu menyusut dan berputar dengan arah tertentu, suhu kabut memanas, dan akhirnya menjadi bintang raksasa (matahari). Matahari raksasa terus menyusut dan berputar semakin cepat, dan cincin-cincin gas dan es terlontar ke sekeliling matahari. Akibat gaya gravitasi, gas-gas tersebut memadat seiring dengan penurunan suhunya dan membentuk planet dalam dan planet luar. Laplace berpendapat bahwa orbit berbentuk hampir melingkar dari planet-planet merupakan konsekuensi dari pembentukan merekaini adalah Pierre Marquis de Laplace.

sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Tata_Surya


'Space Jellyfish' and Cosmic Blobs Seen by Hubble Telescope


Setiap tahun, bintang-bintang terbentuk di dalam nebula yang sekaligus merupakan bahan bakarnya. Melalui reaksi nuklir yang luar biasa, bintang mengonsumsi miliaran ton bahan bakar setiap detik. Cadangan hidrogen Matahari sangat besar sekitar 2.000 miliar miliar ton, sehingga reaksi nuklir yang telah terjadi sejak 5 miliar tahun yang lalu tetap berlanjut selama itu juga. 
Bintang terlahir di dalam awan hidrogen dan debu yang sangat besar yang disebut nebula. Ledakan sebuah atau beberapa bintang di sekitarnya mempengaruhi nebula dan gravitasi mulai memegang peranan. Awan lambat laun berkontraksi di bawah pengaruh gravitasi, dan materi akan menggumpal secara alami. Awan mulai berotasi dan temperaturnya meningkat. Embrio bintang (protostar ) terbentuk. Dalam waktu yang singakat, reaksi nuklir pun terjadi. Protostar kemudian menjadi sebuah bintang yang akan bersinar sampai seluruh cadangan hidrogen yang dimilikinya berubah menjadi helium. 
Di inti bintang terjadi reaksi nuklir, tekanan di dalam bintang dapat menghasilkan temperatur hingga 15 miliar derajat, seperti Matahari. Dengan kondisi ini, inti hidrogen (proton) akan bergabung untuk membentuk inti hidrogen berat. Inti berat tersebut akan bergabung dengan proton lainnya., untuk membentuk inti helium ringan.  Akhirnya dua inti helium ringan akan bergabung untuk membentuk helium biasa yang terdiri dari dua proton 
dan dua netron. 
Pada setiap tahap, energi dipancarkan dalam bentuk cahaya. 

Bintang Majemuk 
2/3 dari bintang di galaksi kita merupakan sistem bintang yang terdiri dari dua bintang atau lebih saling mengorbit satu sama lain akibat interaksi gaya tarik-menarik gravitasi. 
Sebagian besar bintang berkembang di dalam satu grup yang terdiri dari dua, tiga bahkan tujuh bintang. 

Bintang Massa Rendah 
Meskipun tampak tidak berubah, bintang mengalami sejumlah perubahan yang nyata. Kehidupan bintang ditentukan oleh massanya. Matahari, bintang berukuran sedang, memerlukan 10 miliar tahun untuk mengubah hidrogen menjadi helium, dan mengakhiri hidupnya sebagai katai putih. Bintang yang lebih kecil memerlukan waktu puluhan hingga ratusan miliar tahun untuk menghabiskan bahan bakarnya sebelum kematiannya. 
Bintang dilahirkan dari awan hidrogen dan debu yang disebut Nebula, sedikit demi sedikit awan mulai berkontraksi, peningkatan tekanan mengakibatkan temperatur naik. Sebuah protostar terbentuk dan memerlukan waktu hingga 100 miliar tahun untuk menjadi sebuah bintang. Jika protostar tidak  memiliki cukup massa untuk membangkitkan reaksi nuklir, ia akan menjadi katai cokelat. Protostar dengan massa yang cukup akan memicu proses fusi temonuklir dan mengawali kehidupan dewasanya sebagai bintang deret utama. 
Setelah miliar tahun, bintang tersebut akan berubah menjadi raksasa merah dengan diameter 100 diameter matahari danratusan kali lebih terang. Lambat laun, lapisan bagian luar raksasa merah terlontar ke angkasa dan membentuk planetari nebula selama 1 miliar tahun. Kemudian inti bintang akan terus berkontraksi hingga menjadi seukuran Bumi dan menjadi katai putih, obyek dengan kerapatan luar biasa. Jika kti putih memiliki bintang pasangan, akan menarik materialnya dan akan menjadi nova 1 yang sangat terang. Bintang akan meredup hingga tidak bersinar kembali. Setelah beberapa miliar tahun akan menjadi bintang mati, katai gelap. 
Di akhir hidupnya, bintang bermassa kecil menjadi katai putih, sisa dari sebuah bintang terang, namun sangat padat. 

Nova 
Katai putih yang berubah menjadi sebuah bintang yang sangat terang secara tiba-tiba disebut sebagai bintang baru. Diperkirakan terdapat puluhan nova yang terbentuk setiap tahunnya di galaksi Bimasakti. Proses yang menyebabkan terjadinya nova dapat terjadi ketika sebuah bintang katai putih dekat dengan bintang lainnya. katai putih terkadang mengisap materi bintang pasangannya. Materi tersebut berakumulasi di sekitar permukaannya dan membentuk sebuah cakram akresi.  Peningkatan temperatur menyebabkan ledakan besar. Nova tampak terang di langit. Dalam satu tahun, bintang baru tersebut memancarkan energi lebih banyak dari yang dipancarkan Matahari selama satu juta tahun. 

Bintang Gagal 
Katai coklat lebih besar dari planet. Namun, massanya terlalu kecil untuk memicu terjadinya reaksi nuklir. 

Bintang Masif 
Bintang-bintang masif menempuh evolusi yang berbeda dengan bintang kecil. Kehidupan bintang masif lebih singkat, tetapi lebih spektakuler, di setiap tahap kehidupannya, selalu lebih terang dari bintang kecil, dan proses setiap tahapnya lebih cepat karena pembakaran intinya lebih cepat. Adapun bintang kecil memerlukan waktu miliaran tahun untuk mengubah hidrogen menjadi helium. Bintang masif hanya memerlukan beberapa juta tahun, kemudian meledak menjadi super nova. Bintang masif mulai mengubah hirogen menjadi helium melalui fusi, dan helium menjadi karbon. 
Proses ini menghasilkan unsurunsur berat pertama hingga besi, yang membentuk inti bintang. Temperatur akan meningkat hingga miliaran derajat. Inti bintang yang sangat tebal membentuk rintangan yang melontarkan benda-benda di lapisan luar. Ledakan kolosal yang terjadi dimana unsur kimia yang lebih berat dari unsur besi terbentuk. Supernova kemudian melontarkan ke luar angkasa unsur-unsur yang akan memegang peran dalam menbentuk kehidupan.   

Bintang Netron dan Pulsar 
Bintang netron terbentuk dari netron yang memadat,  yang dihasilkan dari kombinasi elektron dan proton ketika supernova meladak. Sebuah pulsar adalah bintang netron yang berotasi sangat cepat, memancarkan sinyal gelombang radio secara tetap. Dua kutub bintang memiliki bidang magnet yang sangat kuat dimana masing-msing kutub menghasilkan pancaran elektromagnetik. 


Gugus  Bintang 
Bintang-bintang terlahir bersama di dalam tempat pemijahan bintang,awan yang mengandung banyak bintang. Gugus bintang yang dapat diamati yaitu gugus terbuka dan gugus bola 
• Gugus Terbuka 
Gugus ini terdiri dari kelompok bintang yang tak beraturan. Beberapa ratus hingga beberapa ribu bintang dan berada di area kecil. Star nursery adalah temept dimana kita dapat mengamati bintang yang baru yang berusia beberapa juta tahun. 
Sejumlah besar bintang biru, yang memiliki kala hidup singkat, ditemukan di gugus seperti ini. Karena gugus terbuika juga mengandung banyak gas dan debu. 
• Gugus Bola 
Gugus bola merupakan sekumpulan bintang berbentuk bola yang terdiri dari ratusan ribu atau jutaan bintang. Tidak seperti gugus terbuka, gugus bola mengandung bintang-bintang tua dan beberapa bintang raksasa biru. Tipe gugus ini juga hampir kosong dari gas dan debu antarbintang. Kerapatan bintangnya puluhan kali dari kerapatan gugus terbuka.  

Sumber: Visual  -Ilmu Dan Pengetahuan Populer Untuk Pelajar Dan Umum

MACAM MACAM BENTUK NEBULA

Berkas:Crab Nebula.jpg

phoenix_nebula


169141main piaa09178.jpg





25:61. Maha Suci Allah yang menjadikan di langit gugusan-gugusan bintang dan Dia menjadikan juga padanya matahari dan bulan yang bercahaya.


24:35. Allah (Pemberi) cahaya (kepada) langit dan bumi. Perumpamaan cahaya Allah, adalah seperti sebuah lubang yang tak tembus, yang di dalamnya ada pelita besar. Pelita itu di dalam kaca (dan) kaca itu seakan-akan bintang (yang bercahaya) seperti mutiara, yang dinyalakan dengan minyak dari pohon yang banyak berkahnya, (yaitu) pohon zaitun yang tumbuh tidak di sebelah timur (sesuatu) dan tidak pula di sebelah barat (nya), yang minyaknya (saja) hampir-hampir menerangi, walaupun tidak disentuh api. Cahaya di atas cahaya (berlapis-lapis), Allah membimbing kepada cahaya-Nya siapa yang Dia kehendaki, dan Allah memperbuat perumpamaan-perumpamaan bagi manusia, dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.
Sumber: http://id.shvoong.com/humanities/religion-studies/1931544-bintang-dalam-al-quran/#ixzz2JFXVknne

Tidak ada komentar:

Posting Komentar